Efek dari “intermiten fasting” terhadap risiko penyakit jantung

Intermiten fasting, atau puasa intermiten, adalah pola makan yang melibatkan periode puasa yang diselingi dengan periode makan. Metode ini telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir karena dianggap dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, apakah intermiten fasting juga memiliki efek positif terhadap risiko penyakit jantung?

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa intermiten fasting dapat memiliki efek yang menguntungkan terhadap kesehatan jantung. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of Illinois, yang menemukan bahwa intermiten fasting dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Selain itu, intermiten fasting juga diketahui dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi peradangan dalam tubuh, yang juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism juga menemukan bahwa intermiten fasting dapat meningkatkan fungsi kardiovaskular dan meningkatkan kadar hormon yang dapat melindungi jantung.

Namun, meskipun ada bukti yang menunjukkan bahwa intermiten fasting dapat memiliki efek positif terhadap risiko penyakit jantung, penting untuk diingat bahwa hasil ini masih dalam tahap awal penelitian. Lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami lebih lanjut bagaimana intermiten fasting dapat mempengaruhi kesehatan jantung, dan apakah efeknya akan berlangsung dalam jangka panjang.

Selain itu, intermiten fasting juga tidak cocok untuk semua orang, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau gangguan makan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai program intermiten fasting untuk memastikan bahwa metode ini aman dan cocok untuk Anda.

Dalam kesimpulan, intermiten fasting dapat memiliki efek positif terhadap risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi peradangan dalam tubuh. Namun, lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami lebih lanjut efek jangka panjangnya dan siapa yang cocok untuk metode ini. Jadi, selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum memulai program intermiten fasting.