Sebagian penderita penyakit autoimun juga hadapi depresi dan kecemasan

Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh, mengakibatkan peradangan dan kerusakan jaringan. Beberapa contoh penyakit autoimun yang umum di Indonesia termasuk lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit tiroid.

Selain gejala fisik yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, sebagian penderita penyakit autoimun juga mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat dampak yang ditimbulkan oleh penyakit autoimun terhadap kualitas hidup penderitanya.

Depresi adalah gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih, kehilangan minat atau kegembiraan dalam aktivitas sehari-hari, serta perubahan berat badan dan pola tidur. Kecemasan, sementara itu, adalah perasaan cemas yang berlebihan dan sulit dikendalikan.

Studi telah menunjukkan bahwa penderita penyakit autoimun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi dan kecemasan dibandingkan dengan populasi umum. Faktor-faktor seperti rasa sakit kronis, kelelahan, dan perubahan fisik yang terkait dengan penyakit autoimun dapat berkontribusi pada munculnya masalah kesehatan mental.

Penting bagi penderita penyakit autoimun untuk tidak hanya fokus pada pengelolaan gejala fisik mereka, tetapi juga memperhatikan kesehatan mental mereka. Berbicara dengan dokter atau ahli kesehatan mental dapat membantu dalam menangani depresi dan kecemasan yang mungkin dialami.

Selain itu, dukungan sosial dari keluarga, teman, dan kelompok dukungan juga dapat membantu dalam mengatasi masalah kesehatan mental. Melibatkan diri dalam aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat juga dapat membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan.

Penderita penyakit autoimun tidak sendirian dalam menghadapi tantangan kesehatan mereka. Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat mengelola baik gejala fisik maupun kesehatan mental mereka, sehingga dapat menjalani hidup dengan lebih baik dan lebih bermakna.